Contoh PROPOSAL PENELITIAN. Pembahasan pada artikel kali ini, Blog Ekonomi akan melanjutkan artikel sebelumnya yaitu Contoh Proposal yang akan kami mulai dengan contoh proposal penelitian. Seperti kita ketahui sebelumnya ada banyak jenis penelitian berdasarkan metode penelitian antara lain Penelitian Historis, Penelitian Perkembangan, Penelitian Deskriptif, Penelitian Kasus/Lapangan, Penelitian Tindakan, Penelitian Eksperimental suguhan, Penelitian Eksperimental semu, Penelitian Korelasional, dan Penelitian Kausal-komparatif. Silahkan disimak pada artikel kami sebelumnya pada kategori Proposal.
Sebelum kita lebih lanjut memberikan contoh proposal penelitian, ada baiknya kita pelajari dulu bagaimana alur pembuatan proposal. Sebuah proposal disusun dengan alur sebagai berikut :
MASALAH ---> RANCANGAN PENELITIAN ---> PENELITIAN
Nah kita akan berbicara pada bagian Rancangan Penelitian, dimana pada rancangan tersebut harus menggambarkan pemahaman dan cara pemecahan masalah di bidang tertentu serta untuk mencapai pengetahuan baru. Pemecahan masalah dan perumusan kesimpulan wajib memuat unsur sebagai berikut :
1. ILMIAH
2. SISTEMATIS
3. LOGIS
Pengertian Ilmiah pada proposal penelitian adalah segala sesuatu yang didasarkan pada ilmu pengetahuan atau memenuhi kaidah atau syarat keilmuan. Segala sesuatu yang mengikuti kaidah keilmuan disebut ilmiah sehingga nantinya ada istilah penelitian ilmiah, metode ilmiah, karya tulis ilmiah, dan lain sebagainya. Karya ilmiah adalah karya tulisan yang berisi hasil pengamatan, dan penelitian pada bidang tertentu yang isinya mengungkap fakta sehingga dapat dibuktikan kebenarannya, dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dibuktikan secara ilmiah yang disusun secara sistematis sesuai dengan metode ilmiah.
Pengertian Sistematis pada proposal penelitian adalah berpikir dan berbuat secara bersistem, berurutan, tidak tumpang tindih. Definisi sistematis adalah suatu usaha untuk menguraikan masalah, merumuskan suatu hal dalam hal konteks hubungan yang logis dan teratur sehingga akan membentuk sistem secara menyeluruh, utuh dan terpadu sehingga mampu menjelaskan berbagai rangkaian sebab akibat yang terkait pada objek tertentu.
Pengertian Logis pada proposal penelitian adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh akal manusia, sesuai dengan logika dan benar menurut penalaran.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
Proposal Penelitian dibagi dalam 3 bab, dan laporan hasil penelitian ditulis dalam dua bab berikutnya.
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
Untuk Laporan Penelitian
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Judul adalah pernyataan singkat tentang masalah/variabel, subjek penelitian/objek, metode penelitian, tempat ataupun waktu penelitian sesuai dengn jenis penelitian (deskriptif atau korelasional). Unsur-unsur yang ada pada judul penelitian antara lain:
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
(2) A. Latar Belakang
Munculnya masalah karena adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, cita-cita dan realita, rencana dan pelaksanaan. Pada bagian Latar Belakang ini memberikan rasional dan alasan logis mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti, menarik perhatian peneliti dan tidak menimbulkan masalah sosial nantinya.
(3) B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan bagian dari penyusunan proposal penelitian yang memuat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Bagian ini juga menampilkan faktor-faktor apa saja yang memiliki kaitan dengan masalah tersebut. Memilah-milah masalah, sehingga masalah akan menjadi kecil cakupannya. Terdapat masalah yang paling esensial pada koper itu lagi..
(4) C. Pembatasan Masalah
Masalah-masalah dalam penelitian agar tidak bercabang kemana-mana maka masalah tersebut perlu dibatasi dengan kemampuan peneliti.
(5) D. Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaan yang harus dicari jawabannya melalui penelitian dan rumusan masalah harus dirumuskan secara spesifik dan mendetail. Perumusan masalah selalu dalam kalimat tanya. Penelitian juga tidak boleh terlalu luas, tidak terlalu banyak ataupun sudah diteliti oleh banyak orang. Perumusan masalah ini selalu dinyatakan dengan kalimat TANYA.
Cara membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut ;
a. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan;
Penelitian deskriptif menggunakan pertanyaan :“Bagaimanakah ...? ” dan "Apa faktor-faktor yang mempengaruhi ....Y...?"
Penelitian korelasional menggunakan pertanyaan; “Apakah ada hubungan X dengan Y?” atau “Apakah ada pengaruh X terhadap Y?”
Penelitian komparasi menggunakan pertanyaan; “Apakah ada perbedaan X dengan Y?”
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pertanyaan;
”Apakah penerapan metode X dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi berwudhuk siswa kelas III SD Y?” (Uji Hipotesis).
”Bagaimanakah tingkat hasil belajar fiqih materi bewudhuk melalui penerapan metode X siswa kelas III SD Y?” (hanya persentase/deskriptif).
b. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat;
c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah;
d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis;
e. Rumusan masalah harus mengarahkan kepada jawaban atau kesimpulan penelitian.
sumber: Amri Darwis
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
(6) E. Tujuan Penelitian
Penyusunan Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban-jawaban atas masalah dalam penelitian. Harus ada hubungan yang jelas dan logis antara tujuan penelitian dengan rumusan permasalahan. Tujuan Penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat DEKLARATIF.
(7) F. Kegunaan / Manfaat Penelitian
Kegunaan praktis dari sebuah penelitian adalah untuk menjawab masalah-masalah mikro maupun makro yang dimunculkan di dalam identifikasi maslah, pembatasan masalah sampai perumusan masalah, atau tujuan lain adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Isi dari bab 2 ini berupa kerangka teori yang merupakan deskripsi dari judul penelitian, rumusan masalah dan berisi penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.
(8). A. Deskripsi Teori
Penyusunan deskripsi teori ini bertujuan untuk mencari jawaban masalah. Pada bagian ini penulis harus menggunakan sumber acuan umum maupun khusus berupa literatur dari buku-buku, ensiklopedia, jurnal-jurnal, karya tulis ilmiah dan lain sebagainya.
Dari sumber acuan tersebut, maka penulis akan mendapatkan teori-teori dasar dan konsep-konsep dasar, yang kemudian akan dijabarkan dan dianalisis melalui penalaran deduktif.
(9). B. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti menggunakan sumber acuan khusus dari penelitian-penelitian terdahulu yang terdapat pada jurnal, skripsi, buletin, dan yang lainnya. Maka terkumpullah hasil-hasil penelitian terdahulu. Dari masing-masing penemuan tersebut, maka dilakukan pemaduan atau sintesis melalui penalaran induktif.
(10) C. Kerangka Teori
Kerangka teori atau kerangka berfikir menampilkan gambaran pola hubungan antara masalah / variabel atau berisi kerangka konsep yang nantinya akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti. Kerangka teori disusun berdasarkan kajian teoritik yang telah dilakukan.
(11) D. Hipotesis (jika ada)
Penyusunan hipotesis ini bisa dari deduksi maupun induksi dengan harapan dapat diperoleh perkiraan jawaban yang dianggap paling benar kemungkinan valid kebenarannya. Jawaban ini lah yang menjadi hipotesis penelitian.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
(12) A. Desain Penelitian
Terdapat 4 jenis desain penelitian yaitu desain satu faktor, desain satu cuplikan, desain ulangan, dan desain faktorial. Namun penelitian juga dapat berisi dari kombinasi desain-desain penelitian tersebut.
Terdapat hubungan yang erat antara desain penelitian dengan teknik analisis data penelitian.
(13) B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain penelitian berisi hubungan antar berbagai variabel / masalah atau ubahan yang akan diteliti. Oleh karenanya diperlukan definisi operasional dari variabel tersebut. Fungsi definisi operasional ini sangatlah penting untuk menentukan instrument atau alat ukur untuk pengumpulan data. Pada bagian ini perlu dirinci variabel yang akan diteliti.
Populasi Penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian, merupakan subyek tempat obyek penelitian dilakukan. Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel penelitian atau cuplikan, namun hasilnya digeneralisasikan terhadap populasi.
Sampel Penelitian ( cuplikan penelitian) merupakan bagian dari populasi yang masih memiliki sifat-sifat populasi. Sehingga sampel harus dapat mewakili populasi karena nantinya hasil-hasil penelitian terhadap sampel akan digeneralisasikan terhadap populasi.
Teknik Pengumpulan Sampel ada beberapa jenis seperti pengumpulan sampel secara random, strata, area, puprossive, sistematik, cluster, quota, double atau kombinasi dari teknik-teknik tersebut.
Teknik Pengumpulan Data
a. Instrumen Penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk membuktikan kebenaran yang dituangka dalam hipotesis.
b. Teknik Pengumpulan Data merupakan cara-cara untuk memperoleh data yang diharapkan.
Teknik Analisis Data berhubungan erat dengan desain penelitian. Misal, anava-AB adalah teknik analisis data penelitian untuk desain faktorial dua faktorial. Analisis data ini juga tergantung dari datanya, data-data yang terkumpul dapat dianalisis secara kualitatif, kuantitatif non statistik, statistika parametrik, atau statistika non parametrik.
(14) C. Alat dan Bahan yang Digunakan
Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian harus dicantumkan dalam penulisan. Penyusunan seperti di dalam petunjuk penulisan skripsi/ pedoman skripsi/ panduan skripsi dimana masing-masing institusi pendidikan terkadang terdapat perbedaan.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
Berisi keterangan tentang bacaan yang menjadi sumber acuan penulisan, pengutipan, bahan rujukan dalam penulisan skripsi/ jurnal / karya tulis lainnya.
Memuat keterangan atau informasi yang diperlukan saat dilakukan penelitian, contohnya seperti peta, surat pengantar penelitian, kuesioner / angket, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan dalam proposal penelitian.
Sumber: PROF. DR. NURFINA AZNAMNUGROHO, SU., APT - Universitas Negeri Yogyakarta
Format Contoh PROPOSAL PENELITIAN
Sebelum kita lebih lanjut memberikan contoh proposal penelitian, ada baiknya kita pelajari dulu bagaimana alur pembuatan proposal. Sebuah proposal disusun dengan alur sebagai berikut :
MASALAH ---> RANCANGAN PENELITIAN ---> PENELITIAN
Nah kita akan berbicara pada bagian Rancangan Penelitian, dimana pada rancangan tersebut harus menggambarkan pemahaman dan cara pemecahan masalah di bidang tertentu serta untuk mencapai pengetahuan baru. Pemecahan masalah dan perumusan kesimpulan wajib memuat unsur sebagai berikut :
1. ILMIAH
2. SISTEMATIS
3. LOGIS
Pengertian Ilmiah pada proposal penelitian adalah segala sesuatu yang didasarkan pada ilmu pengetahuan atau memenuhi kaidah atau syarat keilmuan. Segala sesuatu yang mengikuti kaidah keilmuan disebut ilmiah sehingga nantinya ada istilah penelitian ilmiah, metode ilmiah, karya tulis ilmiah, dan lain sebagainya. Karya ilmiah adalah karya tulisan yang berisi hasil pengamatan, dan penelitian pada bidang tertentu yang isinya mengungkap fakta sehingga dapat dibuktikan kebenarannya, dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dibuktikan secara ilmiah yang disusun secara sistematis sesuai dengan metode ilmiah.
Pengertian Sistematis pada proposal penelitian adalah berpikir dan berbuat secara bersistem, berurutan, tidak tumpang tindih. Definisi sistematis adalah suatu usaha untuk menguraikan masalah, merumuskan suatu hal dalam hal konteks hubungan yang logis dan teratur sehingga akan membentuk sistem secara menyeluruh, utuh dan terpadu sehingga mampu menjelaskan berbagai rangkaian sebab akibat yang terkait pada objek tertentu.
Pengertian Logis pada proposal penelitian adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh akal manusia, sesuai dengan logika dan benar menurut penalaran.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
TIGA Langkah dalam PENELITIAN
- Penyusunan Proposal Penelitian
- Pelaksanaan Penelitian
- Penulisan Laporan Penelitian
Kerangka PROPOSAL PENELITIAN / Format Proposal
Proposal Penelitian dibagi dalam 3 bab, dan laporan hasil penelitian ditulis dalam dua bab berikutnya.
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
Untuk Laporan Penelitian
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
URUTAN / LANGKAH PENYUSUNAN PROPOSAL
(1) Penentuan JUDUL PenelitianJudul adalah pernyataan singkat tentang masalah/variabel, subjek penelitian/objek, metode penelitian, tempat ataupun waktu penelitian sesuai dengn jenis penelitian (deskriptif atau korelasional). Unsur-unsur yang ada pada judul penelitian antara lain:
- Tidak boleh memiliki kata bermakna ganda baik kata umum maupun kata jamak.
- Teraktual dan meranik
- Terdapat konsep teorinya
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
BAB I. PENDAHULUAN
(2) A. Latar Belakang
Munculnya masalah karena adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, cita-cita dan realita, rencana dan pelaksanaan. Pada bagian Latar Belakang ini memberikan rasional dan alasan logis mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti, menarik perhatian peneliti dan tidak menimbulkan masalah sosial nantinya.
(3) B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan bagian dari penyusunan proposal penelitian yang memuat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Bagian ini juga menampilkan faktor-faktor apa saja yang memiliki kaitan dengan masalah tersebut. Memilah-milah masalah, sehingga masalah akan menjadi kecil cakupannya. Terdapat masalah yang paling esensial pada koper itu lagi..
(4) C. Pembatasan Masalah
Masalah-masalah dalam penelitian agar tidak bercabang kemana-mana maka masalah tersebut perlu dibatasi dengan kemampuan peneliti.
(5) D. Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaan yang harus dicari jawabannya melalui penelitian dan rumusan masalah harus dirumuskan secara spesifik dan mendetail. Perumusan masalah selalu dalam kalimat tanya. Penelitian juga tidak boleh terlalu luas, tidak terlalu banyak ataupun sudah diteliti oleh banyak orang. Perumusan masalah ini selalu dinyatakan dengan kalimat TANYA.
Cara membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut ;
a. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan;
Penelitian deskriptif menggunakan pertanyaan :“Bagaimanakah ...? ” dan "Apa faktor-faktor yang mempengaruhi ....Y...?"
Penelitian korelasional menggunakan pertanyaan; “Apakah ada hubungan X dengan Y?” atau “Apakah ada pengaruh X terhadap Y?”
Penelitian komparasi menggunakan pertanyaan; “Apakah ada perbedaan X dengan Y?”
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pertanyaan;
”Apakah penerapan metode X dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi berwudhuk siswa kelas III SD Y?” (Uji Hipotesis).
”Bagaimanakah tingkat hasil belajar fiqih materi bewudhuk melalui penerapan metode X siswa kelas III SD Y?” (hanya persentase/deskriptif).
b. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat;
c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah;
d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis;
e. Rumusan masalah harus mengarahkan kepada jawaban atau kesimpulan penelitian.
sumber: Amri Darwis
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
(6) E. Tujuan Penelitian
Penyusunan Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban-jawaban atas masalah dalam penelitian. Harus ada hubungan yang jelas dan logis antara tujuan penelitian dengan rumusan permasalahan. Tujuan Penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat DEKLARATIF.
(7) F. Kegunaan / Manfaat Penelitian
Kegunaan praktis dari sebuah penelitian adalah untuk menjawab masalah-masalah mikro maupun makro yang dimunculkan di dalam identifikasi maslah, pembatasan masalah sampai perumusan masalah, atau tujuan lain adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB. II KAJIAN PUSTAKA
Isi dari bab 2 ini berupa kerangka teori yang merupakan deskripsi dari judul penelitian, rumusan masalah dan berisi penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.
(8). A. Deskripsi Teori
Penyusunan deskripsi teori ini bertujuan untuk mencari jawaban masalah. Pada bagian ini penulis harus menggunakan sumber acuan umum maupun khusus berupa literatur dari buku-buku, ensiklopedia, jurnal-jurnal, karya tulis ilmiah dan lain sebagainya.
Dari sumber acuan tersebut, maka penulis akan mendapatkan teori-teori dasar dan konsep-konsep dasar, yang kemudian akan dijabarkan dan dianalisis melalui penalaran deduktif.
(9). B. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti menggunakan sumber acuan khusus dari penelitian-penelitian terdahulu yang terdapat pada jurnal, skripsi, buletin, dan yang lainnya. Maka terkumpullah hasil-hasil penelitian terdahulu. Dari masing-masing penemuan tersebut, maka dilakukan pemaduan atau sintesis melalui penalaran induktif.
(10) C. Kerangka Teori
Kerangka teori atau kerangka berfikir menampilkan gambaran pola hubungan antara masalah / variabel atau berisi kerangka konsep yang nantinya akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti. Kerangka teori disusun berdasarkan kajian teoritik yang telah dilakukan.
(11) D. Hipotesis (jika ada)
Penyusunan hipotesis ini bisa dari deduksi maupun induksi dengan harapan dapat diperoleh perkiraan jawaban yang dianggap paling benar kemungkinan valid kebenarannya. Jawaban ini lah yang menjadi hipotesis penelitian.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
BAB III. METODE PENELITIAN
(12) A. Desain Penelitian
Terdapat 4 jenis desain penelitian yaitu desain satu faktor, desain satu cuplikan, desain ulangan, dan desain faktorial. Namun penelitian juga dapat berisi dari kombinasi desain-desain penelitian tersebut.
Terdapat hubungan yang erat antara desain penelitian dengan teknik analisis data penelitian.
(13) B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain penelitian berisi hubungan antar berbagai variabel / masalah atau ubahan yang akan diteliti. Oleh karenanya diperlukan definisi operasional dari variabel tersebut. Fungsi definisi operasional ini sangatlah penting untuk menentukan instrument atau alat ukur untuk pengumpulan data. Pada bagian ini perlu dirinci variabel yang akan diteliti.
Populasi Penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian, merupakan subyek tempat obyek penelitian dilakukan. Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel penelitian atau cuplikan, namun hasilnya digeneralisasikan terhadap populasi.
Sampel Penelitian ( cuplikan penelitian) merupakan bagian dari populasi yang masih memiliki sifat-sifat populasi. Sehingga sampel harus dapat mewakili populasi karena nantinya hasil-hasil penelitian terhadap sampel akan digeneralisasikan terhadap populasi.
Teknik Pengumpulan Sampel ada beberapa jenis seperti pengumpulan sampel secara random, strata, area, puprossive, sistematik, cluster, quota, double atau kombinasi dari teknik-teknik tersebut.
Teknik Pengumpulan Data
a. Instrumen Penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk membuktikan kebenaran yang dituangka dalam hipotesis.
b. Teknik Pengumpulan Data merupakan cara-cara untuk memperoleh data yang diharapkan.
Teknik Analisis Data berhubungan erat dengan desain penelitian. Misal, anava-AB adalah teknik analisis data penelitian untuk desain faktorial dua faktorial. Analisis data ini juga tergantung dari datanya, data-data yang terkumpul dapat dianalisis secara kualitatif, kuantitatif non statistik, statistika parametrik, atau statistika non parametrik.
(14) C. Alat dan Bahan yang Digunakan
Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian harus dicantumkan dalam penulisan. Penyusunan seperti di dalam petunjuk penulisan skripsi/ pedoman skripsi/ panduan skripsi dimana masing-masing institusi pendidikan terkadang terdapat perbedaan.
Contoh Proposal Penelitian kami tampilkan pada akhir tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi keterangan tentang bacaan yang menjadi sumber acuan penulisan, pengutipan, bahan rujukan dalam penulisan skripsi/ jurnal / karya tulis lainnya.
LAMPIRAN
Memuat keterangan atau informasi yang diperlukan saat dilakukan penelitian, contohnya seperti peta, surat pengantar penelitian, kuesioner / angket, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan dalam proposal penelitian.
Sumber: PROF. DR. NURFINA AZNAMNUGROHO, SU., APT - Universitas Negeri Yogyakarta